Juni 23, 2025 | News Coverage

Mengenal Kayu Olahan: Mana yang Paling Cocok untuk Proyek Kamu?

Pernah enggak sih bingung mau pakai material apa buat bikin proyek DIY, furnitur atau dekorasi rumah? Jangan asal pilih ya! Karena jenis material yang kamu gunakan bisa sangat berpengaruh pada hasil akhir, kualitas dan budget dari proyek kamu loh! 

Nah, salah satu solusi cerdas dan hemat yang sering dipakai oleh pengrajin, arsitek sampai kontraktor adalah kayu olahan. 

Apa Itu Kayu Olahan?

Kayu olahan atau kayu buatan adalah jenis kayu yang sudah diproses dari bentuk kayu log menjadi bentuk baru yang lebih serbaguna. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekuatan dan keawetan kayu serta memaksimalkan pemanfaatan sisa-sisa kayu agar lebih ramah lingkungan.

Jenis-jenis kayu olahan ini memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda. Yuk! Kenalan dengan beberapa jenis kayu olahan yang paling banyak digunakan! 

 

1. Plywood (multipleks)

Plywood adalah jenis kayu olahan yang terbuat dari beberapa lapisan kayu tipis (veneer) yang ditumpukkan dan direkatkan dengan arah serat yang saling bersilangan (cross gain) menggunakan perekat khusus.

 

Kelebihan

  • Sangat Kuat dan Stabil terhadap Tekanan atau Beban

Plywood yang disusun dari kayu tipis dan direkatkan dengan pola silang, membuatnya memiliki kekuatan yang menyebar secara merata. Struktur ini membuat plywood tidak mudah melengkung, retak, atau patah saat menahan beban berat, baik secara vertikal maupun horizontal.

 

  • Tahan terhadap Panas dan Kelembaban (terutama yang Berkualitas Tinggi)

Plywood memiliki daya tahan yang baik terhadap suhu panas dan kelembaban. Ketika suhu panas, Plywood dapat menyerapnya sehingga dapat menjaga suhu dalam sebuah ruangan. Selain itu, plywood juga tahan terhadap air, khususnya jika menggunakan plywood yang berkualitas tinggi, contohnya dari Sampoerna Kayoe

 

  • Memiliki Kerekatan yang Sangat Kuat

Plywood memiliki pori kayu asli sehingga lem dapat menempel dengan kuat. Ketika dilapisi dan di lem dengan veneer dan HPL (High Pressure Laminated), plywood akan hasil akhirnya akan lebih rekat dan tahan lama.

 

  • Presisi Tinggi saat Dipotong

Karena plywood memiliki struktur lapisan yang rapat dan padat, hasil potongannya pun bisa lebih presisi dan tidak mudah rusak. 

 

  • Tampilan Akhir yang Estetik

Plywood mempertahankan motif serat kayu alami, sehingga tampilan akhirnya bisa lebih natural dan elegan, cocok untuk konsep interior yang mengusung tema rustic, minimalis, atau industrial. 

 

Kekurangan

  • Harga Kompetitif

Karena menawarkan kualitas yang lebih tinggi, plywood umumnya lebih mahal jika dibandingkan dengan MDF atau particle board

 

  • Sulit Dilapisi Cat

Beberapa jenis plywood, terutama yang face/permukaan depannya terbuat dari kayu sengon, sulit untuk dilapisi dengan cat (membutuhkan cat yang lebih tebal).

 

Kegunaan

Dengan keunggulan daya tahan, plywood sering digunakan dalam konstruksi bangunan, lantai, partisi ruangan, plafon, pintu dan furnitur struktural. Plywood juga aman digunakan di area yang lembab seperti dapur, kamar mandi, bahkan eksterior. Selain itu, presisi potongan dan tampilan serat kayu yang estetik membuatnya ideal untuk berbagai kebutuhan furnitur interior maupun dekoratif.

 

2. MDF

Photo dari EyalGranit (Getty Images)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MDF adalah jenis kayu olahan yang terbuat dari serat kayu halus yang dicampur dengan bahan kimia resin dan kemudian direkatkan dan dipadatkan dengan mesin bersuhu dan bertekanan tinggi.

 

Kelebihan 

  • Tidak Memiliki Rongga sehingga Permukaan Halus 

Karena dibuat dari serbuk kayu halus dan bukan potongan besar, MDF tidak memiliki mata kayu, rongga, atau simpul seperti pada kayu alami, sehingga hasil akhirnya lebih mulus dan seragam.

 

  • Mudah Dipotong dan Dibentuk

Tidak seperti kayu plywood yang memiliki arah serat, MDF tidak punya arah serat, sehingga mudah dibentuk dan dipotong ke berbagai model atau lekukan tanpa resiko pecah. 

 

  • Dapat dijadikan sebagai Lapisan Plywood

Dengan memiliki permukaan yang halus dan rata, MDF dapat menjadi lapisan luar plywood untuk pilihan finishing warna solid.

 

Kekurangan

  • Tidak Tahan Air atau Kelembaban

MDF sangat mudah menyerap air dan bisa mengembang atau rusak jika terkena kelembaban tinggi. 

 

  • Rentan Patah terhadap Beban Berat

Meskipun padat, MDF tidak mempunyai serat seperti plywood sehingga mudah melengkung atau bahkan patah.

 

  • Mengandung Karsinogen

Proses pembuatan MDF menggunakan bahan kimia yang mengandung formaldehida, yang dapat berbahaya jika terpapar dalam jangka panjang.

 

Kegunaan

Dengan keunggulan permukaan halus, MDF ideal untuk dilapisi dengan cat duco atau pelapis dekoratif lainnya. MDF juga sering digunakan sebagai pelapis plywood untuk menghasilkan tampilan warna solid yang halus. Hal ini menjadikannya cocok untuk desain furnitur custom yang unik atau dekorasi artistik. Namun, MDF sebaiknya tidak digunakan di area lembab seperti kamar mandi, dapur basah, atau ruang luar, karena material ini rentan terhadap kelembaban yang dapat merusak kualitasnya.

 

3. Particle Board

Photo dari Sergey05 (Getty Images Pro)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Particle Board atau low density fiberboard (LDF) adalah jenis kayu olahan yang terbuat dari sisa bahan proses manufaktur kayu, seperti kepingan kayu, bubuk kayu dan sisa serutan kayu. Semua sisa bahan kayu tersebut dicampurkan dan direkatkan secara bersamaan, biasanya dengan adhesif dan mesin press bertekanan tinggi.

 

Kelebihan

  • Harganya Paling Ekonomis

Karena dibuat dari bahan sisa atau limbah kayu, particle board jadi jenis kayu olahan paling murah.

 

  • Ringan dan Cukup Mudah Diproses

Strukturnya yang ringan membuatnya mudah dibawa dan dipasang.

 

Kekurangan

  • Kurang Kuat, Apalagi untuk Beban Berat atau Benturan

Dibandingkan Plywood atau MDF, particle board lebih rapuh. Jika digunakan untuk menahan beban berat, papan bisa retak atau hancur dan sekrup dapat lebih cepat longgar.

 

  • Tidak Tahan Air dan Kelembaban

Strukturnya mudah menyerap air, sehingga jika terkena kelembaban, particle board bisa mengembang dan rusak. 

 

Kegunaan

Dengan harga yang murah, particle board cocok untuk proyek beranggaran terbatas, seperti furnitur DIY atau flat-pack. Namun, tidak disarankan untuk beban berat atau area lembab karena sifatnya yang rapuh dan kurang tahan air.

 

Setiap jenis kayu olahan baik itu plywood, MDF, maupun particle board memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Plywood unggul dalam kekuatan dan ketahanan terhadap kelembaban, cocok untuk proyek konstruksi dan furnitur, terutama yang membutuhkan daya tahan tinggi. MDF menawarkan permukaan halus dan kemudahan dalam dibentuk. Sementara itu, particle board adalah solusi hemat untuk proyek sederhana.

 

Jadi, sebelum memulai proyek DIY atau membuat furnitur impianmu, pastikan kamu memilih jenis kayu olahan yang paling sesuai dengan kebutuhan, lingkungan, dan budget. Dengan pilihan yang tepat, hasil akhirnya pun bisa lebih maksimal dan tahan lama!

 

Kalau kamu butuh rekomendasi tipe plywood yang cocok buat proyek kamu, boleh banget langsung cek ke website www.sampoernakayoe.co.id! 

×

WhatsApp

×